Iklan

Rabu, 05 Februari 2025, Februari 05, 2025 WIB
Last Updated 2025-02-05T12:28:28Z
BKSDAGajahPALIPeristiwaPT MHP

Puluhan Gajah Liar Rusak Kebun Warga di PALI, Warga Resah dan Minta Ganti Rugi!



Trabassinvestigasi.id, PALI – Puluhan gajah liar berkeliaran di Dusun IV, Desa Semangus, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI, merusak kebun warga dan hampir masuk ke permukiman. 


Diduga, pergerakan gajah ini dipicu oleh konservasi lahan yang dilakukan oleh PT Musi Hutan Persada (MHP), sehingga habitat alami mereka terganggu.


Selama lebih dari satu bulan, warga resah karena serangan kawanan gajah ini terus berulang. Lukman, salah satu warga Desa Semangus, membenarkan bahwa gajah-gajah tersebut telah menghancurkan puluhan hektare kebun milik masyarakat.


“Setiap malam gajah-gajah ini keluar dan merusak kebun kami. Kami sudah berusaha mengusir dengan membunyikan suara keras, tapi mereka tetap kembali,” ujar Lukman pada Rabu (5/2/2025).


Warga Minta Pemerintah dan DPRD Bertindak!


Ancaman dari kawanan gajah ini bukan hanya merugikan ekonomi warga, tetapi juga meningkatkan risiko keselamatan. Warga mendesak pemerintah dan DPRD Kabupaten PALI untuk segera turun tangan dan mencari solusi.


“Kami meminta pemerintah dan DPRD PALI segera bertindak! Jika terbukti ini akibat konservasi yang dilakukan perusahaan, maka kami menuntut ganti rugi. Jangan sampai warga terus menjadi korban,” tegas Lukman.


Gajah Hampir Masuk Pemukiman, BKSDA Hanya Foto Tanpa Tindakan?


Kepala Desa Semangus, Lian Sasnadi, mengungkapkan bahwa keberadaan gajah liar ini benar-benar membuat warga ketakutan. Bahkan, kawanan gajah hampir masuk ke pemukiman.


Pemdes sudah melaporkan kejadian ini ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumsel, tetapi hingga kini belum ada tindakan nyata.


“BKSDA memang sudah datang, tapi hanya sebatas memfoto lokasi tanpa ada langkah konkret. Sampai sekarang kami tidak tahu apakah gajah-gajah ini akan ditangkap atau diamankan ke tempat lain,” ujar Lian Sasnadi dengan nada kecewa.


Sebagai langkah lanjutan, Pemerintah Desa bersama warga akan mengadakan rapat darurat dan segera berkoordinasi dengan Legislatif PALI untuk mencari solusi terbaik.


Warga Trauma, Ada Korban Jiwa Sebelumnya!


Kekhawatiran warga semakin besar karena insiden serangan gajah liar di Desa Semangus bukan yang pertama kali terjadi. Beberapa waktu lalu, serangan gajah liar bahkan menelan korban jiwa.


“Kami tidak ingin tragedi itu terulang. Kami butuh solusi nyata, bukan sekadar janji. Warga tidak bisa terus hidup dalam ketakutan,” tutup Lian Sasnadi.


Kini, mata seluruh warga PALI tertuju pada pemerintah dan perusahaan. Apakah akan ada tindakan konkret untuk menyelamatkan warga dari ancaman gajah liar ini? Atau mereka harus berjuang sendiri menghadapi raksasa hutan yang terus menghancurkan mata pencaharian mereka?. (red)